Sadarkah Anda Wahai Para Perokok?
Tahukah anda bahwa kebiasaan merokok setelah makan dapat menambah daftar buruk penyakit yang akan anda derita? Merokok setelah makan sepertinya sudah menjadi kebiasaan bagi para perokok. Dan tanpa disadari telah menjadi ketergantungan psikologis. Ternyata kebiasaan merokok setelah makan dapat mengakibatkan gangguan percernaan. Hal ini diakibatkan oleh tertelannya udara sewaktu merokok sehingga udara/gas dalam saluran cerna akan berlebih.Gejala dan keluhan yang sering ditemukan antara lain: rasa mual/muntah, perut kembung, rasa penuh setelah makan, bloating (begah) dan terkadang pula disertai dengan keseringan bersendawa. Tentu keluhan itu akan sangat menggangu dan sayangnya keluhan tersebut kadang dianggap sebagai penyakit maag (gastritis).
Oleh dokter sekalipun keluhan ini sering didiagnosa sebagai maag karena kurangnya menanyakan riwayat penyakit (anamnesa). Dengan demikian pemberian obat-obatan untuk mengatasi maag tidak akan mengatasi masalah ini. Begitupula pemberian suplemen enzim pencernaan tidak akan banyak membantu karena pemberian suplemen enzim pencernaan hanya terutama untuk mengatasi keluhan percernaan seperti di atas akibat makan terlalu cepat, makan terlalu banyak karbohidrat dan makan makanan yang tinggi lemak.
Tampaknya memang merokok akan lebih banyak menimbulkan dampak negatif bagi pecandunya daripada positifnya, belum kita sebutkan berbagai dampak buruk rokok lainnya bagi kesehatan kita yang bahkan dapat mengancam jiwa. Akan sangat sulit memang meninggalkan kebiasaan merokok apalagi kalau rokok telah menimbulkan ketergantungan fisik dan psikis. Ada seseorang misalnya yang sulit untuk bekerja apabila tidak merokok. Tapi itu tidak bisa menjadi alasan (excuse) untuk tetap merokok. Sudah banyak orang yang berhasil berhenti merokok dan mendapatkan kehidupan yang sangat sehat sekarang ini. Tidak hanya itu, orang-orang yang berada disekitarnya juga menjadi semakin nyaman dengan tidak adanya asap rokok.
Rokok adalah produk yang berbahaya & adiktif (menimbulkan ketergantungan) karena didalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya yang 69 diantaranya merupakan zat karsinogenik (dapat menimbulkan kanker). Zat-zat berbahaya yang terkandung didalam rokok antara lain : tar, karbon monoksida, sianida, arsen, formalin, nitrosamine dll. Efek rokok terhadap kesehatan sendiri sangat membahayakan, akibat kandungan berbagai bahan kimia berbahaya yang ada di dalam rokok maka dengan merokok sama saja kita memasukkan bahan-bahan berbahaya tersebut ke dalam tubuh kita. Penyakit-penyakit yang diketahui dapat disebabkan oleh rokok antara lain : kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker lambung, penyakit jantung koroner, pneumonia, gangguan sistem reproduksi dll. Tetapi walaupun rokok sudah banyak diketahui bahayanya & menimbulkan banyak penyakit , masih banyak saja orang yang tetap merokok. Salah satu alasannya adalah kandungan nikotin di dalam rokok akan menimbulkan kecanduan bagi para penghisapnya sehingga apabila mereka tidak merokok, mereka akan merasakan gangguan seperti gelisah, berkeringat dingin, sakit perut dll. Kemudian ketika mereka merokok kembali & nikotin telah menyentuh otak lagi, barulah mereka akan merasa tenang & dapat berkonsentrasi. Oleh sebab itu banyak perokok yang akan terus menjadi perokok seumur hidupnya, walaupun apabila mereka mempunyai keinginan yang kuat untuk berhenti, mereka sulit menghentikan kecanduan mereka terhadap rokok. Salah satu hal lain yang turut menjadi keprihatinan adalah jumlah perokok yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini berarti bahwa terdapat pertambahan perokok baru setiap saat yang kemungkinan besar akan terus menjadi perokok aktif seumur hidupnya. Perokok baru tersebut sebagaian besar adalah anak-anak & remaja. Berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2001 & 2004 didapatkan kenaikan pada jumlah perokok baik dewasa maupun anak-anak di Indonesia. Dimana kenaikan berarti terjadi pada perokok perempuan (baik dewasa ataupun remaja) serta anak-anak. Pada tahun 2001 jumlah perokok perempuan dewasa di Indonesia adalah 1,3 % yang kemudian pada tahun 2004 angka tersebut naik menjadi 4,5 % (naik 3,5x) kemudian untuk perempuan remaja (usia 15-19 tahun) pada tahun 2001 sebanyak 0,2 % naik menjadi 1,9 % pada tahun 2004 (naik 9,5x). Untuk perokok anak-anak sendiri (usia 5-9 tahun) pada tahun 2001 sebesar 0,4 % naik menjadi 1,8 % pada tahun 2004 (naik > 4x). Hal ini tentu menjadi keprihatinan bagi kita semua karena bila dilihat berdasarkan statistik pengguna rokok tersebut didapatkan peningkatan jumlah perokok aktif dari waktu ke waktu. Bisa dilihat bahkan anak-anak seusia 5 tahun pun sudah mulai mengenal rokok & kemungkinan besar akan menjadi perokok aktif sepanjang hidupnya yang tentu saja akan membuatnya lebih lama terkena bahaya rokok & lebih rentan pula untuk terkena penyakit karena rokok. Salah satu penyebab kenapa perokok baru terus bertambah adalah karena gencarnya iklan rokok yang beredar di masyarakat, ditambah dengan adanya image yang dibentuk oleh iklan rokok tersebut sehingga terlihat seakan orang yang merokok adalah orang yang sukses & tangguh yang dapat melalui rintangan apapun. Iklan, promosi ataupun sponsor kegiatan yang dilakukan oleh para produsen rokok merupakan sarana yang sangat ampuh untuk mempengaruhi remaja & anak-anak. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Hamka beserta Komnas Anak pada tahun 2007 memperlihatkan bahwa sebanyak 99,7 % anak melihat iklan rokok di televisi, dimana 68 % mengatakan memiliki kesan positif terhadap iklan rokok tersebut & 50 % mengatakan menjadi lebih percaya diri seperti di iklan. Untuk remaja, pengaruh pergaulan teman sebaya juga turut menjadi andil untuk pertumbuhan perokok baru. Terkadang remaja menjadi perokok pemula karena adanya desakan dari teman-teman mereka untuk dapat diterima dalam pergaulan ataupun supaya dapat dipandang lebih keren oleh lawan jenisnya. Para remaja tersebut tentu belum mengerti benar mengenai bahaya yang dapat disebabkan oleh rokok ataupun penyakit yang dapat timbul karena rokok. Hal ini tentu harus menjadi perhatian tersendiri bagi para orang tua untuk dapat memberi pemahaman terhadap anak-anaknya. Pada remaja, masalah kesehatan jangka pendek termasuk diantaranya penyakit yang dapat timbul akibat rokok adalah gangguan pernafasan, kecanduan nikotin serta meningkatnya resiko untuk menggunakan bahan berbahaya lain termasuk obat terlarang. Sedangkan masalah jangka panjangnya adalah kenyataan bahwa sekali orang telah menjadi perokok aktif maka biasanya akan terus menjadi perokok aktif sepanjang hidupnya. Berikut beberapa masalah lain yang dapat timbul akibat bahaya rokok :
Berikut tips dari mayoclinic untuk membantu remaja agar dapat menjauhi rokok :
|
Perokok pasif adalah orang yang kebetulan berada di dekat orang yang sedang merokok dan ikut mengisap asapnya. Perokok pasif lebih berbahaya dibanding perokok aktif karena ternyata hanya 25 persen zat berbahaya terkandung di dalam rokok yang masuk ke dalam tubuh si perokok, sementara 75 persen sisanya terpapar di udara bebas.
Ditambah lagi konsentrasi zat berbahaya yang dihirup perokok pasif tidak terfilter sama sekali, sedangkan bagi perokok aktif, zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuhnya masih tersaring oleh filter yang terdapat pada ujung rokok yang dihisapnya. Dan ternyata lagi, racun rokok terbesar berasal dari asap yang mengepul diujung rokok yang tidak terhisap. Asap rokok tersebut terbentuk dari hasil pembakaran tembakau yang tidak sempurna.
Menurut Global Youth Survey yang melakukan riset antara tahun 1999-2006, sebanyak 81 persen anak usia 13-15 tahun di Indonesia terpapar asap rokok di tempat umum atau menjadi perokok atau perokok pasif. Angka ini melampaui rata-rata persentase perokok pasif dunia yang hanya 56 persen. Riset tersebut juga menunjukan bahwa lebih dari 150 juta penduduk Indonesia menjadi perokok pasif di rumah, perkantoran, tempat umum, dan di kendaraan umum.
Perokok pasif tanpa di sadarinya bisa menularkan racun rokok kepada orang lain. Sisa asap rokok yang menempel pada rambut dan baju dengan mudah akan terhirup oleh keluarga atau teman yang dijumpai kemudian. Kelompok yang terakhir ini dinamakan perokok pasif kedua. Banyak sekali penyakit yang bisa ditimbulkan oleh rokok, antara lain penyakit jantung, stroke, kanker paru-paru, aterosklerosis, emfisema, impotensi, cacat janin, tulang rapuh, mudah stres, dan kelihatan lebih cepat tua dari umur yang sebenarnya. Pendek kata merokok dapat mengakibatkan kerusakan pada semua organ tubuh.
Empat Ribu Zat Berbahaya
Ada sekitar 4.000 zat berbahaya yang terdapat pada sebatang rokok, 85 persennya dalam bentuk gas dan sisanya berbentuk partikel. Berikut beberapa di antaranya:
- Tar, Zat ini menjadi pemicu terjadinya iritasi paru-paru dan kanker. Di dalam tubuh perokok pasif, tar ini akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.
- Nikotin, Zat ini paling sering dibicarakan dan diteliti. Bahayanya dapat meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi, serta menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4 – 6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan.
- Karbon Monoksida, Menghisap zat yang satu ini dapat menurunkan kadar oksigen dalam tubuh. Pengikatan oksigen oleh karbon monoksida dapat memicu terjadinya penyakit jantung. Seperti tar, konsentrasi karbon monoksida pada perokok pasip tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan pada perokok aktif.
- Bahan kimia berbahaya, Di dalam sebatang rokok terdapat ribuan bahan kimia berbahaya. Di tubuh manusia, bahan kimia berbahaya ini akan meningkatkan risiko penyakit kanker. Bgai perokok pasif bahan kimia ini akan semakin berbahaya karena akan terkonsentrasi menjadi 50 kali lipat dibandingkan pada perokok aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar